PERANAN TIK DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
Gambar Pemanfaatan Media Pembelajaran TIK dalam Proses Pembelajaran |
Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan elemen penting dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada
aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi
telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan
dimana memberikan andil besar terhadap perubahan – perubahan yang
mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi, pendidikan,
trasportasi, kesehatan dan penelitian.
Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber daya
manusia (SDM) TIK, mulai dari keterampilan dan pengetahuan, perencanaan,
pengoperasian, perawatan dan pengawasan, serta peningkatan kemampuan
TIK para pimpinan di lembaga pemerintahan, pendidikan, perusahaan, UKM
(usaha kecil menengah) dan LSM. Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan
output yang sangat bermanfaat baik bagi manusia sebagai individu itu
sendiri maupun bagi semua sektor kehidupan (Pikiran Rakyat, 2005:Mei).
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan
pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.
Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima
pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
- dari pelatihan ke penampilan,
- dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
- dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
- dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan sebagainya.
Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan
tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut
(Rosenberg, 2001).
Teknologi Dan Hubungannya Dengan Metodologi Pembelajaran
Kata teknologi sering dipahami oleh orang awam sebagai sesuatu yang
berupa mesin atau hal-hal yang berkaitan dengan permesinan, namun
sesungguhnya teknologi pendidikan memiliki makna yang lebih luas, karena
teknologi pendidikan merupakan perpaduan dari unsur manusia, mesin,
ide, prosedur, dan pengelolaannya (Hoba, 1977) kemudian pengertian
tersebut akan lebih jelas dengan pengertian bahwa pada hakikatnya
teknologi adalah penerapan dari ilmu atau pengetahuan lain yang
terorganisir ke dalam tugas-tugas praktis (Galbraith, 1977). Keberadaan
teknologi harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah, sebab
teknologi lahir dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang
dihadapi oleh manusia.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka teknologi pendidikan juga dapat
dipandang sebagai suatu produk dan proses (Sadiman, 1993). Sebagai suatu
produk teknologi pendidikan mudah dipahami karena sifatnya lebih
konkrit seperti radio, televisi, proyektor, OHP dan sebagainya. Sebagai
sebuah proses teknologi pendidikan bersifat abstrak. Dalam hal ini
teknologi pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks,
dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi
permasalahan,melaksanakan,menilai, dan mengelola pemecahan masalah
tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia. (AECT, 1977).
Sejalan dengan hal tersebut, maka lahirnya teknologi pendidikan lahir
dari adanya permasalahan dalam pendidikan.Permasalahan pendidikan yang
mencuat saat ini, meliputi pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan,
peningkatan mutu / kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan.
Permasalahan serius yang masih dirasakan oleh pendidikan mulai dari
pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah masalah kualitas, tentu
saja ini dapat di pecahkan melalui pendekatan teknologi pendidikan.
Terdapat tiga prinsip dasar dalam teknologi pendidikan sebagai acuan
dalam pengembangan dan pemanfaatannya, yaitu : pendekatan sistem,
berorientasi pada mahasiswa, dan pemanfaatan sumber belajar (Sadiman,
1984:44). Prinsip pendekatan sistem berarti bahwa penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran perlu diseain / perancangan dengan
menggunakan pendekatan sistem. Dalam merancang pembelajaran diperlukan
langkah-llangkah prosedural meliputi : identifikasi masalah, analisis
keadaan, identifikasi tujuan, pengelolaan pembelajaran, penetapan
metode, penetapan media evaluasi pembelajaran (IDI model, 1989) .
Prinsip berorientasi pada mahasiswa beratri bahwa dalam pembelajaran
hendaknya memusatkan perhatiannya pada peserta didik dengan
memperhatikan karakteristik,minat, potensi dari mahasiswa. Prinsip
pemanfaatan sumber belajar berarti dalam pembelajaran mahasiswa
hendaknya dapat memanfaatkan sumber belajar untuk mengakses pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkannya.
Satu hal lagi lagi bahwa teknologi pendidikan adalah satu bidang yang menekankan pada aspek belajar mahasiswa. Keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam satu kegiatan pendidiakan adalah bagaimana mahasiswa dapat belajar, dengan cara mengidentifikasi, mengembangkan, mengorganisasi, serta menggunakan segala macam sumber belajar. Dengan demikian upaya pemecahan masalah dalam pendekatan teknologi pendidikan adalah dengan mendayagunakan sumber belajar. Hal ini sesuai dengan ditandai dengan pengubahan istilah dari teknologi pendidikan menjadi teknologi pembelajaran. Dalam definisi teknologi pembelajaran dinyatakan bahwa ” teknologi pendidikan adalah teori dan praktek dalam hal desain, pengembangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar