sumber: pamongsakaba.wordpress.com
Program pelatihan komputer untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Non-Formal yang diselenggarakan oleh UPTD Sanggar Kegiatan Belajar
(SKB) yang bertempat di UPTD SKB Grobogan memberikan nuansa baru
pada pengetahuan kami tentang E-Learning, yang merupakan singkatan
dari Electronic Learning (E-learning merupakan suatu jenis belajar
mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan
menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain
[Hartley, 2001]).
E-Learning
merupakan media dan proses pendidikan yang memanfaatkan
perkembangan teknologi elektronika saat ini . Dalam konteks ini yang
dimaksud dengan elektronik adalah teknologi computer yang dikaitkan
dengan penggunaan internet.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta dilatih bagaimana cara
menggunakan berbagai program aplikasi, baik yang berbasis pengolah kata
(Microsoft Word), program aplikasi berbasis angka/Spreadsheet (Microsoft
Excel), program aplikasi berbasis data (Microsoft Acces), program
aplikasi multi media (Power Point), dan pembuatan situs Blog.
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan pesat yang
dipicu oleh temuan dalam bidang rekayasa material mikroelektronika.
Perkembangan ini berpengaruh besar terhadap berbagai aspek
kehidupan, bahkan perilaku dan aktivitas manusia kini banyak
tergantung kepada teknologi informasi dan komunikasi. Mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dimaksudkan untuk
mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya
perkembangan tersebut. Mata pelajaran ini perlu diperkenalkan,
dipraktikkan dan dikuasai peserta didik sedini mungkin agar mereka
memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan global
yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat. Untuk
menghadapi perubahan tersebut diperlukan kemampuan dan kemauan
belajar sepanjang hayat dengan cepat dan cerdas. Hasil-hasil
teknologi informasi dan komunikasi banyak membantu manusia untuk
dapat belajar secara cepat. Dengan demikian selain sebagai
bagian dari kehidupan sehari-hari, teknologi informasi dan
komunikasi dapat dimanfaatkan untuk merevitalisasi proses belajar
yang pada akhirnya dapat mengadaptasikan peserta didik dengan
lingkungan dan dunia kerja
E-Learning saat ini sudah mulai berkembang di dunia pendidikan , baik di
kota besar maupun di kota kecil, tidak terkecuali di UPTD SKB
Kabupaten Grobogan , yang juga memanfaatkan teknologi e-learning
ini. E-learning dianggap sebagai salah satu alternatif disamping
alternatif lain dalam sistem penyelenggaraan pendidikan, baik
tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan,
yaitu seluruh tenaga baik Pamong Belajar maupun staf tata usaha. Hal
ini disebabkan oleh beberapa keunggulan dan kelebihan yang dimiliki
teknologi informatika yang saat ini telah berkembang demikian
pesat, sehingga mememungkinkan penggunanya dapat bekerja secara
cepat, akurat, dan memiliki jaringan yang sangat luas.
Fenomena seperti ini sudah barang tentu merupakan hal yang
sangat menguntungkan, dan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya guna
mendukung segala tugas dan kewajibannya sehari-hari. Contoh nyata
dari pemanfaatan perkembangan teknologi ini adalah dengan
pembuatan media pembelajaran yang memanfaatkan program aplikasi
Microsoft Power Point.
Program ini memiliki kemampuan yang sangat baik dalam Menyajikan
sebuah materi presentasi, dan sudah banyak digunakan dalam dunia pendidikan.
Penggunaan media ini di kalangan Pamong Belajar sendiri masih menjadi sebuah hal yang menarik perhatian.
1.3. Batasan Masalah
Objek pengamatan diasumsikan pada seluruh Tenaga Pendidik yang ada di
lingkungan UPTD SKB Grobogan . Hal ini dilakukan dengan pengetahuan
mereka tentang komputer baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya
masih kurang.
Program aplikasi yang digunakan adalah Microsoft Power
Point.Program ini dipilih karena disesuaikan dengan pemanfaatan program
ini untuk proses kegiatan belajar mengajar.
1.4. Rumusan Masalah
Di lingkungan UPTD SKB Grobogan belum penah ada pengkajian khusus
mengenai manfaat dari penggunaan Microsoft Power Point dalam
kegiatan belajar mengajar yang secara garis besar bersumber dari
media cetak dan elektronik, termasuk di dalamnya dengan memanfaatkan
informasi yang ada di internet.
1.5. Tujuan Penulisan dan Manfaatnya.
penggunaan program aplikasi ini sebagai media pembelajaran akan terus
dikembangkan, baik untuk diri sendiri maupun untuk para pendidik lain di
lingkungan UPTD SKB Grobogan.
Dalam penggunaan secara umum, program aplikasi Microsoft Power Point ini
sudah tebukti memiliki banyak kelebihan dalam mempresentasikan sesuatu
hal dari seorang pembicara kepada orang lain yang menjadi komunikannya.
Jika hal ini terjadi juga di lingkungan pendidikan, maka sudah barang
tentu akan banyak dimanfaatkan oleh tenaga pendidik dalam melaksanakan
proses pembelajarannya.
BAB II. KAJIAN TEORITIS
2.1. Teknologi Informatika
Teknologi informatika ini dalam pembahasan selanjutnya oleh penulis
akan disingkat menjadi TI pada umumnya sudah banyak digunakan
untuk berbagai macam keperluan, tetapi seiring perkembangannya,
sekarang ini sudah mulai digunakan untuk proses pembelajaran di dunia
Pendidikan.
Menurut Heris Syamsuri, S.T, dalam sebuah tulisannya yang dimuat koran
TAJUK edisi 26 September 2007 tentang TI, mengatakan bahwa; TI
berdasarkan fungsinya dibagi menjadi : Sistem Teknologi Informasi
yang melekat ( Embedded IT System), yaitu sistem TI yang melekat pada
produk lain. Contohnya; Video Casette Recorder (VCR) memiliki sistem TI
yang memungkinkan pemakainya merekam tayangan televisi. Sistem
Teknologi Tnformasi yang khusus
(Dedicated IT System), yaitu sistem TI yang dirancang untuk melakukan tugas
khusus. Misalnya ATM (Automatic Teller Machine) yang dibuat
khusus untuk melakukan transaksi antara bank dengan
nasabahnya.Sistem Teknologi yang dirangcang untuk berbagai
keperluan umum (Multy Purpose IT System), misalnya saja komputer
PC (Personal Computer. Dengan PC ini seseorang dapat
melakukan kegiatan apa saja sesuai dengan keperluannya masing-masing.
Misalnya untuk pekerjaan administrasi, penghitungan keuangan, permainan
atau game dan lain-lain.
2.2. Inovasi Teknologi Informatika
Seperti telah dibahas di atas, bahwa perkembanagan TI dewasa
ini telah berimbas pada dunia pendidikan, dengan ditandai oleh
munculnya berbagai inovasi dan kreasi dalam proses penyampaian bahan
ajar kepada peserta didik Sebagaimana kita ketahui, bahwa dalam proses
pendidikan terdapat 3 proses inti pendidikan (Core processes),
yaitu; Pengajaran (Teaching), Penelitian (Research), dan Pelayanan
(Services), dimana ketiganya menjadi sumber akses bagi enggunaan
dan pemanfaatan TI. Ada beberapa konsep yang melatar belakangi
penggunanaan TI untuk kegiatan pendidikan, dan beberapa diantara
sudah banyak diterapkan di lembaga pendidikan baik tingkat dasar
maupun tingkat menengah, apalagi di perguruan tinggi.
Penggunanaan teknologi ini telah berdampak langsung dan tidak langsung
terhadap cara penyelenggaraan pendidikan yang mengarah pada
peningkatan mutu sumberdaya manusia (Soesianto dan Indrajit,
2004). Konsep-konsep tersebut diantaranya adalah:
A. Penggunanaan teknologi IT untuk membantu tenaga pendidik
dalam penyelenggaraan proses pembelajaran, terutama digunakan
sebagai alat penggambaran/ilustrasi dari pelajaran yang sedang
diajarkan sehingga peserta didik memperoleh gambaran jelas
keterkaitan antara teori dengan gambaran nyatanya. Program aplikasi
yang sering digunakan untuk keperluan ini adalah: Simulation Game,
Multy media presentation, Interactive Study case, dan sebagainya.
B. Course Management.
Course management adalah penggunaan TI untuk membantu pengajar
maupun peserta didik dalam melakukan interaksi, kooperasi, dan
komunikasi untuk penyelenggaraan sebuah kelas dengan mata ajar tertentu.
Dengan bantuan aplikasi jaringan (Web), maka segala tugas, PR,
dan tugas-tugas lainnya dapat dilakukan dengan cara di-Download
dari alamat situs tertentu yang dianggap relevan.
C. Virtual Class
Teknologi ini memungkinkan adanya kelas maya atau Virtual class. Kelas
maya ini adalah penyelenggaraan proses belajar mengajar dari
jarak jauh dengan memanfaatkan beberapa software khusus yang
dihubungkan melalui jalur internet. Salah salah satu diantaranya
adalah dengan teknologi Video Cronfrence.
D. Computer Based Training (CBT)
Konsep ini dianggap paling ampuh dalam menerapkan sistem belajar
secara mandiri. Dengan cara seperti ini seorang peserta didik
dapat mencari berbagai sumber literatur mata ajar yang
diperlukannya dari internet. Sumber literatur yang ada di
internet sangat banyak jumlahnya, jauh melebihi daya tampung
perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah pada umumnya.
Disamping itu pula, peserta didik dapat mempelajari sesuatu hal dari
beberapa software yang sengaja dirancang untuk memberi kemudahan
bagi seseorang dalam mempelajari sesuatu hal yang ingin
dipelajarinya. Misalnya saja cara membuat animasi, cara membuat
halaman Situs Web (Web Site) dan sebagainya.
E. Knowledge Portal.
Knowledge Portal (Portal Pengetahuan), adalah sekumpulan alamat
situs web yang memiliki berbagai macam reverensi dari berbagai
disiplin ilmu. Seseorang yang mencari informasi tentang salah satu
disiplin ilmu, dengan mudah dapat langsung mengaksesnya melalui
portal ini. Oleh sebab itu, keberadaan portal ini sangat membantu para
pendidik dan peserta didik dalam upaya mengembangkan ilmu dan
pengetahuan yang dimilikinya.
F. Cyber Community
Kata cyber berasal dari kata Cybernetic, yaitu cara pengendalian dari
jarak jauh. Jadi kata cyber memiliki konotasi adanya “pengendalian” dan
“Jarak yang jauh”.
Belakangan ini, kata cyber lebih dikaitkan dengan keberadaan Intenet,
yang nota bene merupakan produk perkembangan teknologi elektronik.
Oleh sebab itu kita mengenal adanya beberapa istilah yang diawali oleh
huru “E-”. Misalnya saja E-Banking, yang berarti segala aktivitas
perbankan yang dijalankan melalui internet. E-Commerce, berarti
kegiatan perdagangan yang dijalankan melalui jalur internet,
termasuk juga di dalamnya E-Learning, yang berarti segala
aktifitas belajar yang dijalankan melalui peran serta produk teknologi
elektronik termasuk didalamnya penggunaan internet.
2.3. Media Pembelajaran
Semua bentuk sarana pendidikan disyaratkan mampu membantu peserta didik
memahami bahan ajar yang diberikan tenaga pendidik kepadanya, disamping
harus pula mampu membangkitkan minat belajar pada peserta didik
tersebut. Sarana pendidikan sebagai media pendidikan harus mampu
membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan,
pengecapan serta penciuman. Untuk tujuan tersebut maka seorang pendidik
perlu memiliki sebuah media pembelajaran yang memadai, agar bahan ajar
dapat diserap peserta didik dengan sebaik-baiknya.
Menurut Kemp (1975), karakteristik sebuah media pembelajaran merupakan
dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu. Dia juga
mengatakan, bahwa pengetahuan mengenai kekurangan dan kelebihan
tertentu yang dimiliki oleh sebuah media pembelajaran, adalah
sesuatu yang sangat penting diketahui oleh para tenaga pendidik.
Dua orang ahli pendidikan dari Perancis Gagul dan Raise,
berpendapat; dalam menentukan pemilihan media penyampaian pesan
tertentu secara umum, ada kaitannya dengan media pembelajaran.
Dengan kata lain teknik dan strategi penyampaian informasi yang
dilakukan oleh orang umum, pasti akan berlaku juga dalam dunia
pendidikan.
Pendapat lain mengenai prosedur pemilikan media komunikasi,
dikemukakan oleh Anderson. Menurutnya, prosedur pemilihan media
dimulai dari pertanyaan; Apakah media tersebut diperuntukan bagi
keterampilan fisik atau kognitif?. Pertanyaan ini akan menentukan
desain seperti apa media pembelajaran tersebut seharusnya dibuat.
Jika kita mengacu pada hasil penelian tersebut, maka pengganaan
program Microsoft Power Point ini akan sangat berdampak pada
tujuan pembelajaran yang menekankan pengenalan visual dan prinsip konsep
bahan ajar yang diberikan oleh tenaga pendidiknya.
2.4. Microsoft Power Point.
Microsoft Power Point merupakan sebuah software yang dibuat dan
dikembangkan oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan salah satu
program berbasis multi media. Didalam komputer, biasanya program
ini sudah dikelompokkan dalam program Microsoft Office. Program ini
dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang
diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan, maupun
perorangan, dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya
sebagai media komunikasi yang menarik.
Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan
sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks,
wana, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri
sesuai kreatifitas penggunanya.
Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa,
dan pengontolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri
dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat
dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur
rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan
gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari program
ini dapat kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri
sesuai timing yang kita inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu
dengan mengklik tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk penyampaian
bahan ajar yang mementingkan terjadinya interaksi antara peserta
didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol operasinya menggunakan cara
manual.
Penggunaan program ini pun memiliki kelebihan sebagai berikut:
a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik
animasi teks maupun animasi gambar atau foro.
b. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji.
c. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.
d. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
e. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-uang
f. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD / Disket /
Flashdisk), sehingga paraktis untuk di bawa ke mana-mana.
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis kemukakan sebagai berikut:
a. Program Aplikasi Microsoft Word, dalam penggunaannya memerlukan
beberapa peralatan khusus, dan pembuatnya harus menguasai program
tersebut secara memadai, agar penyajian nya tidak monoton dan
membosankan.
b. Penggunaan berbagai media pembelajaran selama dapat menunjang
kelancaran dan peningkatan kualitas pendidikan dapat saja
digunakan, dengan catatan tenaga pendidik yang bersangkutan telah
mengetahui kekurangan serta kelebihan media yang digunakannya
tersebut.
c. Setiap inovasi pembelajaran akan menghasilkan sesuatu yang
menarik bagi peserta didik, tetapi inovasi tanpa pengembangan
lebih lanjut justru akan berdampak kurang menarik, dan mengurangi
minat peserta didik terhadap bahan ajar yang disajikan.
3.2. Saran
Beberapa saran yang ingin penulis sampaikan sebagai berikut:
- Mohon diperhatikan kondisi sarana pelatihan terutama komputer
peserta pelatihan yang pada umumnya sudah bermasalah, baik
hardware maupun software-nya.
- Selama pelatihan sebaiknya peserta dibekali buku panduan
secukupnya, baik berupa fotokopian atau diktat tertentu, sehingga bahan
ajar dan jadwal kegiatan dapat diketahui setiap peserta pelatihan.
- Jumlah bahan ajar yang disampaikan sebaiknya tidak terlalu banyak, agar
peserta pelatihan dapat lebih fokus dan menguasai materi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar